Dorong Tata Kelola Informasi Menuju Desa Berbasis Data dan Digital

Dalam upaya memperkuat tata kelola informasi dan meningkatkan kualitas layanan publik berbasis digital, Desa Dapitau, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, mengikuti Workshop Monitoring Optimalisasi Website Desa yang diselenggarakan oleh CD Bethesda Yakkum Kalabahi. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kopdit Citra Hidup Tribuana Kalabahi pada Rabu (03/12/2025).

Workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Victor Manek, S.Sos., M.Si, melalui Zoom Meeting. Dalam arahannya, Victor menegaskan pentingnya website desa sebagai media penyedia akses informasi yang terbuka bagi masyarakat, kapan pun dan di mana pun mereka berada.

Menurutnya, instruksi mengenai pemanfaatan website desa sebenarnya telah dikeluarkan oleh Kementerian Desa. Namun, CD Bethesda telah lebih dahulu mengambil peran aktif dalam mendampingi sejumlah desa di Kabupaten Alor, Sumba Timur, dan Malaka.
“Jika website desa dikelola dengan baik, manfaatnya sangat besar. Di dalamnya tersedia data dan potensi desa yang dapat diakses secara luas sehingga potensi desa dapat terekspos secara maksimal. Kita mendorong agar desa-desa yang sudah memiliki website dapat berkembang menjadi desa berbasis data dan desa digital,” ujar Victor.

Desa Dapitau Raih Peringkat 5 dari 34 Desa Dampingan

Manager Program PKP dan Inovasi Terapan CD Bethesda, Sukendri Siswanto, memaparkan hasil monitoring website desa yang dilakukan pada 17–22 November 2025 oleh tim penilai dari Dinas PMD Kabupaten Alor, Dinas Kesehatan Alor, Kecamatan Alor Tengah Utara, Alor Selatan, serta unsur dari CD Bethesda Yakkum.

Dari hasil evaluasi serta respons masyarakat melalui Forms yang disebarkan kepada 34 desa dampingan, Desa Dapitau menempati peringkat ke-5, sebuah capaian membanggakan yang menunjukkan komitmen desa dalam mengembangkan sistem informasi digital.

Website Desa Tingkatkan Akurasi Data dan Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu narasumber, Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan dan Keterpaduan Rencana PDDT–Kementerian Desa dan PDT, Dr. Agustus Kuncoro, S.Sos., M.Si, menekankan bahwa website desa memegang peran strategis dalam memastikan akurasi data dan mendukung pemberdayaan kesehatan masyarakat.

“Website desa merupakan pusat informasi resmi yang memastikan akurasi data kesehatan sekaligus menjadi katalisator inisiatif lokal. Platform digital ini menjembatani kesenjangan informasi antara pemerintah desa dan warga, terutama di daerah terpencil,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa desa memiliki hak memperoleh informasi melalui Sistem Informasi Desa (SID) yang dikembangkan pemerintah daerah. Sinkronisasi data antara desa dan kabupaten menjadi kunci dalam pembangunan yang terukur, sistematis, dan berkelanjutan.
“UU mengatur bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan informasi, termasuk informasi tentang desa,” tambahnya.

Perwakilan Pemerintah Desa Dapitau, Sekretaris Desa Erwin F. Atamau, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendampingi dan memberikan pelatihan terkait pengembangan website desa.

Ia mengakui bahwa masih ada sejumlah kekurangan dalam pengelolaan website desa, namun Pemerintah Desa Dapitau menunjukkan komitmen kuat untuk melakukan perbaikan.
“Pemerintah Desa Dapitau telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran melalui APBDes Tahun 2025 guna pelatihan Sistem Informasi Desa (SID) bagi perangkat desa,” ujarnya.

Dengan langkah ini, Desa Dapitau menegaskan kesiapannya menuju transformasi digital demi pelayanan publik yang lebih transparan, informatif, dan berbasis data. (Tim Media Desa)