Dapitau, 7 April 2025 — Di tengah makin lunturnya nilai-nilai gotong royong di berbagai pelosok Indonesia, dua desa di Kabupaten Alor, Kecamatan Alor Tengah Utara yakni Desa Dapitau dan Desa Kafakbeka, justru tetap menjaga dan merawat semangat kebersamaan tersebut. Nilai gotong royong yang menjadi bagian dari identitas masyarakat Indonesia terus dilestarikan sebagai modal utama dalam pembangunan di desa.

Salah satu bentuk nyata dari semangat gotong royong tersebut terlihat dalam kegiatan pembersihan bahu jalan yang menghubungkan Desa Likwatang ke Desa Dapitau, Desa Kafakbeka hingga simpang Atengmelang pada Senin, 7 April 2025. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengecoran jalan yang juga dilakukan secara gotong royong pada 31 Maret 2025 lalu.

Pembersihan bahu jalan yang melintasi jalur strategis dari Desa Likwatang, Dapitau, Kafakbeka hingga Simpang Atengmelang ini melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari Pemerintah Desa, pimpinan gereja, RT/RW, hingga warga dari berbagai lapisan turut ambil bagian tanpa terkecuali.

Langkah konkret yang diambil Pemerintah Desa Dapitau dan Kafakbeka agar kegiatan berjalan efektif meliputi penyampaian informasi melalui surat resmi kepada pimpinan gereja untuk diumumkan di gereja masing-masing, serta arahan kepada ketua RT/RW agar menyampaikan langsung kepada warga di wilayahnya. Tak hanya itu, informasi juga disebarkan melalui pengeras suara atau klakson megafon yang berkeliling desa.

Dalam kegiatan tersebut, setiap warga membawa alat kerja, bekal makanan, dan minuman masing-masing. Kegiatan gotong royong ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Dapitau, Abimalek Fankari, dan Kepala Desa Kafakbeka Lasarus Padama.

“Kebersamaan dan persatuan masyarakat Desa Dapitau dan Kafakbeka adalah bukti bahwa nilai-nilai gotong royong sebagai warisan budaya leluhur masih hidup dan terus kami jaga. Ini adalah identitas orang Alor yang harus kita lestarikan dan kembangkan,” ujar Abimalek Fankari.

Ia juga menambahkan bahwa gotong royong bukan hanya sekadar kerja bersama, tetapi menjadi wadah membangun solidaritas sosial dan mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat.

Di tengah arus individualisme yang semakin kuat, apa yang dilakukan masyarakat Dapitau dan Kafakbeka menjadi contoh inspiratif bahwa semangat gotong royong masih relevan dan menjadi fondasi kuat dalam membangun desa yang maju dan mandiri.

(E.A)